Pekanbaru,Duri.Pos.com – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) tahun ini akan membangun Jembatan Jorang yang melintasi Sungai Rokan Kiri, di Desa Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Jembatan Jorang tersebut dibangun untuk memaksimalkan potensi migas, selain itu juga untuk membantu akses masyarakat yang selama ini terkendala karena terpisah aliran sungai.
Di lokasi tersebut, terdapat lapangan migas yang memiliki potensi produksi besar yang dapat membantu pemenuhan energi nasional yang ditargetkan pemerintah.
Selama ini, untuk menuju ke sana, kendaraan maupun fasilitas produksi PHR diseberangkan menggunakan kapal feri berukuran sedang. Namun saat air sungai surut, penyeberangan ini terkendala sehingga berpotensi mengganggu kelancaran operasional pengeboran sumur minyak baru.
Begitupun warga setempat, mereka menggunakan moda transportasi itu sebagai sarana menyeberang. Dengan adanya jembatan Jorang nantinya, fasilitas ini akan memberikan efek ganda yang bermanfaat bagi warga, baik sebagai sarana aktivitas ekonomi masyarakat maupun kebutuhan lain seperti akses ke sekolah, tempat kerja, rumah ibadah, dan sebagainya.
Rencana pembangunan jembatan Jorang itu telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Rohul, yang mana pada 20 Desember 2022 lalu, PHR bersama Pemda Rohul berdiskusi untuk membahas lebih lanjut rencana pembangunan jembatan permanen tersebut.
Dalam acara sosialisasi itu hadir Manager External Communications & Stakeholder Relations area North PHR Rudi Arief, SKK Migas Perwakilan Sumbagut yang dihadiri Humas, Fawaid Darsyah, para kepala Organisasi Perangkat Daerah terkait dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Rudi Arief menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi dukungan Pemkab Rohul dalam perencanaan pembangunan jembatan di Bonai Darussalam tersebut. Menurutnya, berdasarkan studi yang dilakukan PHR, demi kelancaran pengeboran sumur minyak, saat ini ditemukan kendala, yakni jembatan, di mana Sungai Rokan memisahkan lapangan Jurong dengan lapangan minyak lainnya di wilayah operasi PHR.
“Jembatan ini dibangun untuk memaksimalkan potensi produksi migas dari lapangan migas di Rohul. Selain untuk kelancaran akses operasi, maka akan bermanfaat bagi masyarakat untuk jangka panjang,” ungkapnya, Kamis (26/1/23).
Bupati Rohul melalui Asisten II, Drs H Ibnu Ulya dalam pertemuan itu mengaku bersyukur dengan adanya rencana pembangunan tersebut, karena tentunya investasi PHR sangat besar untuk membangun jembatan permanen yang juga akan dimanfaatkan warga.
Hal ini juga merupakan harapan Pemkab Rohul berupa partisipasi perusahaan dalam ikut membangun daerah. ”Pemerintah daerah mendukung penuh rencana pembangunan infrastruktur oleh PHR dan didukung SKK Migas, terutama hal yang bersifat sentral seperti pembangunan jalan dan jembatan yang juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Rohul. Pembangunan ini akan menjadi bukti PHR sebagai salah satu perusahaan yang menyalurkan kontribusi terbesarnya di Kabupaten Rohul,” ungkapnya.
Ditempat terpisah, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan dukungan terhadap pembangunan Jembatan Jorang yang dapat membuka akses yang selama ini menggunakan sampan.
”Kita berharap pembangunan jembatan yang akan dibangun ini dapat segera direalisasikan. Jika program ini berjalan sesuai yang diharapkan, maka akan sangat menunjang operasional PHR dalam memenuhi target produksi minyak yang massif dan agresif, khususnya yang berasal dari daerah hilir Rokan Hulu seperti Jurong, Bonai dan sekitarnya. Kami turut senang jembatan ini juga bermanfaat untuk menunjang aktifitas sosial masyarakat”, ujarnya.
TENTANG PHR WK ROKAN
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.
Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina. Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.(*)
Komentar